Advertisement
,

Yayasan Bina Harati PAMA dan Universitas Palangka Raya Luncurkan Program Guru Muda

Sabtu, 17 Agustus 2024, Agustus 17, 2024 WIB Last Updated 2024-08-17T07:53:43Z


MUARA TEWEH - Yayasan Bina Harati Pama (YBHP), yang didirikan oleh PT Pamapersada Nusantara Group dan PT Tuah Turangga Agung Group bekerjasama dengan Universitas Palangka Raya (UPR), secara resmi meluncurkan Program Guru Muda, dalam sebuah acara yang diadakan di Hotel Luwansa Palangka Raya, Senin (12/8/2024).

Program ini bertujuan memberdayakan generasi muda sebagai tenaga pengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah.

Program Guru Muda adalah sebuah inisiatif hasil kolaborasi antara YBHP dan UPR yang melibatkan mahasiswa sebagai Guru Muda. Program ini akan diimplementasikan di sekolah-sekolah binaan YBHP yang terletak di area operasional Ring 1 PAMA dan TTA Group di Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Kapuas.

Acara peluncuran dihadiri oleh Sekretaris Umum YBHP, Muhaemin; Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FKIP Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Jackson Pasini Mairing, S.Si., M.Pd.; Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Juliansyah, S.Pd.I., M.A.P.; Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Syahmiluddin A. Surapati, S.P., M.Si.; Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Drs. Aswan, M.Si.; 20 kepala sekolah binaan YBHP, dan tentunya dua belas mahasiswa Universitas Palangka Raya yang terpilih sebagai Guru Muda.

Program ini dirancang untuk mengatasi tantangan dalam sektor pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pengajaran di daerah yang mengalami kekurangan tenaga pendidik. Muhaemin, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di daerah yang terpencil.

Perwakilan PT Pamapersada Nusantara Group, Esti Lestari mengatakan, program ini dimulai dengan seleksi terhadap seluruh mahasiswa yang berminat. Setelah itu, dilakukan pembekalan intensif bagi mahasiswa UPR yang terpilih. "Pembekalan meliputi metode pengajaran inovatif, keterampilan manajerial kelas, dan strategi untuk meningkatkan motivasi siswa," ujar Esti Lestari

Sementara, Prof. Dr. Jackson Pasini Mairing, S.Si., M.Pd., menjelaskan bahwa para mahasiswa semester 5 akan mendapatkan konversi maksimal 20 SKS, sementara mahasiswa semester 7 akan menjadikan program ini sebagai tugas akhir pengganti skripsi, memungkinkan mereka untuk lulus lebih cepat.

"Dengan Program Guru Muda, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah dan terciptanya generasi pendidik yang lebih berkualitas serta berdedikasi," tandasnya.(dn)

Iklan

Iklan